Rabu, 20 November 2024

RAJA AMPAT TOURISM

 RAJA AMPAT TOURISM


Raja Ampat is one of the most famous tourist destinations in Indonesia, located in Southwest Papua Province. The beauty of its underwater scenery is the main attraction of this island on the eastern tip of Indonesia, which is often referred to as a ‘hidden paradise’.

White sandy beaches with crystal clear sea water, small karst islands and towering karst cliffs as well as local wisdom that we may not encounter in other areas.

Raja Ampat has an incredible underwater biodiversity. Hundreds of coral species, thousands of fish species, and many of the world's soft coral species enliven the joy of underwater life. Colourful coral reefs and vast coral forests create stunning underwater scenery. This diversity makes it a paradise for divers and ocean lovers.

The stunning beauty of Raja Ampat is that it is located on a scattering of small islands bordered by sea water, bays and karst rock formations creating an interesting gradient of colours.

Colourful coral reefs and vast coral forests create stunning underwater scenery. 
Besides the underwater beauty, Raja Ampat also offers stunning landscapes. White sand islands, towering limestone cliffs and dense tropical vegetation create a beautiful and captivating landscape. Hidden bays and lagoons add to Raja Ampat's appeal as an exotic destination.

Sumber : Merdeka.com


Local specialities are still well preserved in the lives of Raja Ampat's indigenous people. They are well known for upholding their customs and cultural heritage, including their traditions, dances, and handicrafts.  

One form of local wisdom in Raja Ampat is the Sasi Tradition. This tradition is a form of local wisdom in managing marine resources. Sasi is carried out by closing the sea area to take certain biota for a certain period of time. The Sasi tradition is implemented to maintain the balance of the ecosystem and ensure the sustainability of natural resources. For example, the prohibition of harvesting marine products such as fish, sea cucumbers, or soft corals for a certain period.
This aims to protect natural resources, both on land and in the sea, through a mechanism that prohibits the taking or utilisation of natural products at a certain time. 


If you visit Raja Ampat, you can interact with the indigenous people and learn about their life in harmony with nature.


How to get to Raja Ampat?


If you're interested in visiting Raja Ampat, here's a step-by-step guide to Raja Ampat, starting from Jakarta...wherever you're from, there's a flight to Jakarta.


The first trip you have to make is to the city of Sorong. Sorong city can be reached by plane with the destination Jakarta to Sorong. As the nearest city, Sorong is the first entry point to Raja Ampat via Domine Eduard Osok Sorong International Airport. The time taken is about 6 hours with ticket prices starting from Rp 3 million per person for one way.


After arriving at Domine Eduard Osok Airport in Sorong, the journey continues to Raja Ampat. From the airport, you can use a taxi or travel to reach Sorong Harbour or Sorong Fishing Harbour. Next, using a ship, departure to Raja Ampat is done from Sorong Harbour to Waisai Harbour. Waisal Harbour is located in Waisai City and is the entrance to Raja Ampat Regency. The ferry operates daily, and the journey time is approximately 2-3 hours depending on weather conditions. Ferry tickets can be purchased at the counter available at the harbour.


                                                                                                                                Sumber : Wikipedia

In addition to using the ferry, you can also use the air route from Domine Eduard Osok Airport, Sorong to Marinda Airport, flight tickets are not available online and can only be purchased directly at Sorong Airport.


After arriving in Waisai City, you can use local transportation to reach the location of your lodging or your desired tourist destination in Raja Ampat. 


Senin, 19 Mei 2014

Abadikah semua

Beberapa waktu yang lalu, saya sempat berbincang dengan seorang teman kantor. Menurutnya, dia sudah mempunyai semuanya. Keluarga yang bahagia, anak, rumah yang cukup besar untuk dia tinggali bersama keluarga kecilnya, investasi, tanah, kendaraan. Dia tidak merasa butuh apa-apa lagi. Gajinya dan Gaji suaminya setiap bulan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Belum lagi pendapatan tetap yang diperolehnya dari investasi yang jumlahnya cukup besar.

Saya tidak mengangkap nada kesombongan dari semua ucapannya. Namun, semua ucapannya membuat saya berfikir, benarkah apa yang kita miliki sekarang ini abadi. Sampai kapan kita bisa mempunyai keluarga yang bahagia, dengan anak-anak yang lucu. Sampai kapan kita sanggup terrus menerus tersenyum, sehingga lupa tangis dan kesedihan. Bukankah dunia ini berputar. Bukan tidak mungkin suatu saat semuanya akan berbalik. Saat semuanya mungkin hilang atau terlepas dari genggaman.


Tidak pernahkah terfikir atau sempat terbersit sedikit saja dari pikiran kita. Bagaimana jika suami yang selama ini terlihat sehat dan baik-baik saja tiba-tiba terjatuh dan divonis dokter menderita sakit jantung.  Atau tiba-tiba jatuh dari kamar mandi dan tidak bisa bangun lagi, dan kemudian ternyata menderita stroke yang parah. Mungkin ada sebagian yang berkata, "saya tidak berfikir sampai sejauh itu, mudah-mudahan semua sehat-sehat saja".

Tentu saja, tidak seorangpun yang ingin sakit atau memiliki pasangan atau keluarga yang sakit. Tapi, bukankah takdir itu tidak pernah bisa kita tolak. Sekalipun kita telah berusaha sehati-hati mungkin, ataupun berusaha menjaga kesehatan sekuat mungkin. Bisa saja, tiba-tiba kecelakaan terjadi pada kita atau pada pasangan kita. Dan tiba-tiba kita dihadapkan pada kebutuhan untuk pengobatan yang terus, terus dan terus ada. Siapkah kita menghadapi semua itu. Tulang punggung keluarga yang selama ini telah memenuhi semua kebutuhan rumah tangga tiba-tiba pergi atau tak bisa lagi bekerja. Mampukah kita tetap tersenyum bahagia sedang pengobatan harus terus dilanjutkan. Cukupkah penghasilan yang selama ini kit anggap cukup dan berlebih menutupi semua kebutuhan itu.

Kita harus mempunyai suatu alat yang bisa menjamin bahwa senyum itu akan selalu ada pada keluarga kita, meskipun ada duka namun tak akan berlarut dan membuat sengsara anak-anak. Suatu alat yang bisa membantu saat kita dalam kesulitan ekonomi, saat kita tertimpa musibah. Dan alat itu hanya bisa dibeli saat kita masih tersenyum, saat kita masih merasa cukup dan lapang, saat kita merasa belum butuh. Seperti saat kita membeli payung. Kita persipakan saat belum hujan karena jika telah hujan, maka kita telah terlanjur basah.


Jumat, 10 Agustus 2012

Tidak untuk kata "CERAI"



Tidak sedikit seorang istri yang merasakan perihnya sebuah pernikahan. Tidak sedikit yang merasakan betapa sering terluka hati dan fisiknya karena kejamnya sebuah pernikahan. Jangankan mengharapkan indahnya ungkapan cinta, perhatian dan kasih sayang dari suaminya, mengharapkan untuk dapat dihargai sebagaimana layaknya seorang istripun sepertinya merupakan sesuatu yang sulit.

Jumat, 13 Juli 2012

Janji Kebahagiaan


Aku memang jauh dari sempurna. Bahkan aku penuh dengan kekurangan, Tapi jika karena itu lantas aku tak berhak atas kebahagiaan dengan orang yang sungguh aku sayangi, apakah aku salah jika aku tidak bisa terima. Apa kekuranganku menjadikan aku harus lemah dan menerima mentah-mentah takdir yang menimpaku, atau terus meratapi dengan kepiluan segala duka yang rasanya terus mendera. Salahkah jika kemudian aku lelah, aku ingin lepas dari semua. Aku ingin merasakan kebahagian seperti orang lain.
Dengan janji kebahagiaan yang kuniatkan, dengan tekad kuat untuk mendampingi dengan patuh, bahkan dengan kerelaan melakukan pengorbanan besar untuk memenuhi semua janji itu. Tapi, tanpa pertimbangan sedikitpun, engkau dengan tega menolakku. Mendorongku jatuh tanpa sempat aku berpikir kenapa. Tanpa sempat aku menolak dan bertanya, apa kekuranganku menyebabkanmu melakukan penghinaan ini terhadapku, tanpa basa basi!

Maka atas dasar apa aku harus memelihara rasa sayang itu. Salah mungkin, jika kemudian perlahan kelembutan itu, kebutuhan  itu menjadi benci yang membutakanku.

Jika kasih sayang dan perhatian darimu, jika hatimu bisa kubeli, maka aku akan menabung dan berusaha maksimal untuk membelinya. Aku akan berusaha dengan segala cara untuk bisa menebusnya. Ah...... tapi aku tahu engkau tidak sepicik itu.

Maafkan aku jika ternyata aku masih menyanyangimu hingga sekarang, entah sampai batas waktu yang aku pun tak tahu.............


Rabu, 11 Juli 2012

SEBAB AKU BENCI

Setiap orang pasti ingin menikah dengan seseorang yang disayang. Dengan itu akan ada harapan bahwa akan tumbuh cinta yang sama antara keduanya, sehingga akan saling tumbuh saling pengertian, saling mengasihi dan saling memberi. Memberi. Mungkin sepertinya merupakan hal tampak sepele. Tapi ternyata satu kata itu memberi dampak yang sangat besar pada kelanggengan sebuah pernikahan.


Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang senang dan merasa dihargai, disayangi, dan diperhatikan jika dia menerima pemberian dari seseorang yang dia sayang. Meskipun itu cuma pemberian dalam bentuk perhatian dan pengertian.Dan apa yang terjadi jika pasangan tidak pernah memberikan sesuatu, entah itu berupa materi ataupun perhatian.Apa yang terjadi jika pasangan hanya mampu melakukan tuntutan demi tuntutan.Apakah cinta yang sejak awal mencoba untuk dibangun akan mampu tumbuh, atau justru hancur dan mati sebelum sempat bersemi. Pasti jawabannya adalah yang kedua. Pernikahan yang terjadi hanya akan menjadi sebuah kepalsuan dan kesengsaraan, hampa dan merasa sendiri, tanpa teman dan sahabat dekat (pasangan) yang mampu diajak saling berbagi. Dan hal itulah yang menjadi sebab kebencian.


Entahlah........ kebencian itu hanyalah menimbulkan ketidaktenangan dan kesedihan, apalagi jika tak ada seorangpun yang bisa diajak sekedar bercerita dan mencurahkan perasaan. Mengapakan pernikahan tidak mampu memberikan seorang teman, tidak bisa memberikan ketengangan berada di sampingnya. Apa yang salah dengan semua.....................

Senin, 20 Februari 2012

Memaafkan


Butuh waktu yang sangat lama ternyata untuk kemudian mengerti bahwa kita telah dimanfaatkan. Entahlah, apa yang ada dipikiran seseorang itu ketika dia mengambil kesempatan untuk memanfaatkan kelemahan kita.Maaf, cukupkah sebuah kata maaf untuk melupakan semua.

"Aku akan berubah, aku berjanji", katanya dengan penuh rasa bersalah.

Dengan tanpa perasaan untuk percaya, kujawab pernyataannya dengan tegas, "Aku nggak akan percaya. Buktikan kalau memang berubah!"

Dia bergerak, menatapku penuh tanya, "Aku nggak menduga jika kau begitu mendendam , sedang aku tidak sedikitpun mengingat semua kekuranganmu. Mengapa semua kejelekanku kau ingat begitu dalam"

"Setelah pernah semua penghasilanku kau ambil, kau beri aku sangat sedikit, bahkan untuk keperluanku sendiri pun hampir tak cukup. Bahkan kau pernah melempar uang dan atmku sendiri ke lantai ketika aku meminta. Kau perlakukan aku bahkan lebih rendah dari seorang pembantu yang sangat bodoh. Apa akan begitu mudah aku melupakan semua? Tidak!". Mataku memerah, aku sadar sebentar lagi mungkin air mataku akan tumpah. Tapi tidak, aku tak akan pernah lagi menangis karena dia. Cukup.

"Jelekkan aku semaumu seolah kau sendiri tidak mempunyai kejelekan. Terus, jangan berhenti". Aku melihat ke arahnya, dan aku tahu dia sudah mulai terpancing kemarahannya.

"Aku memang jelek. Dari dulu seharusnya sudah sadar jika aku memang jelek. Dan sekarang setelah sadar tentang kejelakanku, mengapa tidak segera pergi meninggalkan aku". Aku pasrah, aku memang sangat ingin dia pergi. Semua sudah selesai.

"Aku tak akan pergi. Aku ingin kau bersabar sampai aku bisa membayar semua kesalahanku dan kau bisa memaafkan aku"

"Bersabar? Ketika kita berada dalam sebuah keburukan dan kita yakin tidak akan mampu merubahnya, maka apa gunanya bertahan. Bersabar itu bukan memaksa diri berada dalam keburukan. Itu bukan sabar, tapi menzolimi diri". Aku membela diri atas keangkuhanku.

"Itu adalah pilihan. Terserah.........."

Dia beranjak pergi meninggalkan aku dalam diam. Dan sampai sekarang aku mash belum mampu memaafkan. Masihkah aku harus menunggu bukti penyesalannya........... untuk suatu saat bisa memaafkannya.

Kamis, 29 Desember 2011

Rindu

Bairkan saja
Jika resah rindu itu menderamu
Toh, akhirnya ia akan pergi juga

Biarkan saja
Jika perih itu masih menyiksamu
Percayalah, waktu akan membuatnya berlalu

Seperti air, itu katamu
Biarkan saja ia mengalir
Tak perlu ada duka

Bairkan saja

Senin, 15 Agustus 2011

Pernikahan..........Berkah?


Kehidupan berumah tangga mungkin bagi sebagian orang menjadi impian yang menyenangkan. Namun dalam kenyataannya tidak semua kehidupan rumah tangga memberikan kebahagiaan. Tidak sedikit pasangan yang akhirnya merasa tertekan dan menderita dalam kehidupannya. Suami yang memperlakukan istrinya seperti pembantu, pembantu tanpa gaji kecuali hanya menerima pemberian seadanya untuk uang belanja kebutuhan rumah tangga.

Sudah menjadi tradisi, mungkin, jika pekerjaaan rumah tangga, mencuci, memasak, dan mengurus anak adalah perkerjaan istri. Suami kerja mencari nafkah di luar rumah, dan pulang semua sudah harus tersedia dan rapi. Suami selalu menganggap bahwa pekerjaan di rumah sama sekali tidak melelahkan, punya banyak waktu untuk santai dan tidur. Sementara mereka sendiri di tempat kerjanya, punya banyak waktu untuk ngobrol dengan temen-teman kantornya, main games, atau buka internet sepuasnya. Ketika pulang ke rumah, menemui istrinya yang gaptek dan tidak modis, mulai membandingkan dengan teman kantor wanitanya, tanpa pernah berfikir untuk meningkatkan kualitas istrinya. Bahkan ada seorang laki-laki yang berkata, dia ingin mencari mesin yang bisa mengerjakan segalanya, ya, mesin itu maksudnya adalah istri,bisa dipakai dan disuruh mengerjakan apa saja, karena sebagai suami merasa punya kekuasaan.

Sebagai seorang suami, seharusnya mengerti bahwa pekerjaan mengurus urusan rumah tangga bukanlah kewajiban istri. Tidak ada dalam syariat islam yang mewajibkan istri untuk mengerjakan itu, hanya bersikap patuh dan tunduk kepada suami selama tidak bertentangan dengan perintah Allah. Dan seandainya istri telah dengan rela mengerjakan semua dan bahkan tidak sedikit yang membantu mencari nafkah untuk kebutuhan rumah tangga, tidak bisakah suami bersikap lebih lembaut dan bersedia membantu pekerjaan rumah tangga, namun mengapa tidak sedikit istri yang tetap mendapat perlakuan buruk dari suaminya. Apa yang salah dengan keadaan ini? Apa suami yang tidak mengerti hukum agama. Tidak mengerti, tidak tahu, tapi ketika diberitahu mengapa masih tidak mau menerima dan menganggap hanyalah sesuatu yang tidak penting.

Tidak sedikit istri yang dalam malam-malamnya berisi tangis dalam diam ketika mendapat perlakuan buruk dari suaminya, tanpa berani teriak melawan, tanpa berani berkata tidak dan membantah. pada saat itu mungkin hanya sebuah kata sabar dan percaya dengan kemahaadilan Allah demi sebuah keutuhan perjalanan kehidupan rumah tangga. Semoga Allah selalu meridhoi langkah istri-istri dengan kesabaran ini dan selalu mengampunkan dosa-dosa mereka.

Kamis, 21 Juli 2011

Ketulusan Rasa



Apa kau mengerti tentang rasa
yang tak bisa terungkapkan dalam kata
ketika tak peduli dengan segala salah
ketika resah ingin menyapa

Apa kau juga tahu tentang rindu
yang mengeluh dikala sendu
ketika melihatmu namun tak berani menyentuh
ketika hati sesak namun malu ketika bertemu

Aku benci dengan kenyataan
kita berbeda
dan aku selayaknya berada dalam tempatku
bukan dalam dekatmu
dan bukan dalam dekapmu

Senin, 13 Juni 2011

23 minggu kehamilanku


Tanpa terasa usia kehamilanku telah memasuki minggu ke 23. Masa-masa mual, males makan, semua sudah berlalu. Tapi satu yang masuh belum bisa dihilangkan, kebiasaan cari perhatian dan sensitifnya, aduh bener-benar gampang tersinggung.  Dan badanku sudah mulai terasa berat membawa beban di perutku, karena badanku juga sudah bertambah 8,5 kg dari beratku sebelum hamil. Tiap bangun aku merasa badanku pegal semua, mungkin aku seharusnya bisa istirahat dan tidur lebih banyak.

Tentang bayiku, hasil usg, ternyata dia perempuan, panjangnya kata dokter gak bisa diilihat, tapi secara umum lebih kurang 23cm. Oh ya, semua anggota tubuhnya udah lengkap, beratnya sudah 485gr dengan gerakan yang lincah, hampir gak perah diam selama usg.  Tangan dan kakinya sudah kelihatan , juga kepalanya. Sebenarnya, suami agak kecewa karena dia perempuan. Suami yakin kalo bayi dalam perutku adalah laki-laki karena bentuk perutku yang buncit.

Karena jika mengendarai motor aku sering ngerasa perutku keras dan agak nyeri, aku tanyakan ke dokter apakah masih aman jika aku terus mengendarai motor, sampai kapan aku bisa terus mengendarai motor.  Jawaban dokter gak masalah aku tetap naik motor, karena masa yang rawan adalah ketika kehamilan trimester pertama ketika pertumbuhan bayi baru mulai terbentuk. Semoga aku bisa melahirkan bayi yang sehat dan normal,yang insya Allah mungkin sekitar tanggal 11 Oktober 2011.

Rabu, 25 Mei 2011

DUKA



Duhai sahabat, lama aku tak menjengukmu, bukan aku tak rindu ingin sedikit menuliskan kata-kataku, mengungkapkan perasaanku, namun tak semua rasanya bisa diungkapkan, tak pantas rasanya diceritakan.

Duhai sahabat, semua orang juga tahu betapa sesaatnya kehidupan kita di dunia, dan semuanya tak ada yang abadi. Jika hari ini kita merasa bahagia, merasa beruntung, sisakanlah sedikit duka karena mungkin besok kita akan mengalaminya, dan paling tidak kita akan selalu punya persiapan ketika hati kita hancur, ketika rasanya dunia tak lagi berpihak pada kita, tak ada harapan lagi semuanya bisa menjadi indah.

RAJA AMPAT TOURISM

  RAJA AMPAT TOURISM Raja Ampat is one of the most famous tourist destinations in Indonesia, located in Southwest Papua Province. The beauty...