Memaafkan


Butuh waktu yang sangat lama ternyata untuk kemudian mengerti bahwa kita telah dimanfaatkan. Entahlah, apa yang ada dipikiran seseorang itu ketika dia mengambil kesempatan untuk memanfaatkan kelemahan kita.Maaf, cukupkah sebuah kata maaf untuk melupakan semua.

"Aku akan berubah, aku berjanji", katanya dengan penuh rasa bersalah.

Dengan tanpa perasaan untuk percaya, kujawab pernyataannya dengan tegas, "Aku nggak akan percaya. Buktikan kalau memang berubah!"

Dia bergerak, menatapku penuh tanya, "Aku nggak menduga jika kau begitu mendendam , sedang aku tidak sedikitpun mengingat semua kekuranganmu. Mengapa semua kejelekanku kau ingat begitu dalam"

"Setelah pernah semua penghasilanku kau ambil, kau beri aku sangat sedikit, bahkan untuk keperluanku sendiri pun hampir tak cukup. Bahkan kau pernah melempar uang dan atmku sendiri ke lantai ketika aku meminta. Kau perlakukan aku bahkan lebih rendah dari seorang pembantu yang sangat bodoh. Apa akan begitu mudah aku melupakan semua? Tidak!". Mataku memerah, aku sadar sebentar lagi mungkin air mataku akan tumpah. Tapi tidak, aku tak akan pernah lagi menangis karena dia. Cukup.

"Jelekkan aku semaumu seolah kau sendiri tidak mempunyai kejelekan. Terus, jangan berhenti". Aku melihat ke arahnya, dan aku tahu dia sudah mulai terpancing kemarahannya.

"Aku memang jelek. Dari dulu seharusnya sudah sadar jika aku memang jelek. Dan sekarang setelah sadar tentang kejelakanku, mengapa tidak segera pergi meninggalkan aku". Aku pasrah, aku memang sangat ingin dia pergi. Semua sudah selesai.

"Aku tak akan pergi. Aku ingin kau bersabar sampai aku bisa membayar semua kesalahanku dan kau bisa memaafkan aku"

"Bersabar? Ketika kita berada dalam sebuah keburukan dan kita yakin tidak akan mampu merubahnya, maka apa gunanya bertahan. Bersabar itu bukan memaksa diri berada dalam keburukan. Itu bukan sabar, tapi menzolimi diri". Aku membela diri atas keangkuhanku.

"Itu adalah pilihan. Terserah.........."

Dia beranjak pergi meninggalkan aku dalam diam. Dan sampai sekarang aku mash belum mampu memaafkan. Masihkah aku harus menunggu bukti penyesalannya........... untuk suatu saat bisa memaafkannya.