Cintaku

Membaca komentar seorang teman yang baru saja kukenal, yang menebak bahwa kerinduanku selama ini adalah pada Rasulullah, sungguh menyadarkan aku tentang khilaf yang selama ini kulakukan. Aku sungguh sangat malu dan ingin segera bahkan secepatnya menyadari semua kesalahanku. Ingin kembali hanya mencintai Allah dan rasul-Nya, hanya mencintai orang yang hatinya selalu terpaut pada Allah dan yang tidak menjerumuskan aku kepada cinta yang terlarang.


Mencintai manusia tanpa didasari cinta karena Allah pasti akan mendapatkan banyak sekali kekecewaan. Betapa manusia memiliki kekurangan, tidak ada manusia yang sempurna, tidak akan ada yang sesuai seutuhnya dengan apa yang kita harapkan. Cinta pada manusia jangan pernah mengalahkan cinta yang sesungguhnya yaitu hanya pada Allah dan rasul-Nya.

Jika mengingat cerita tentang Rasulullah, tentang betapa cintanya Rasul Muhammad SAW pada umatnya, betapa ketika ajal semakin dekat Rasul masih menanyakan tentang bagaimana umatnya nanti, ummati?, ummati?, ummati?, sungguh hati merasa sangat bersalah. Mengapa cinta Rasul yang begitu besar pada umatnya terkalahkan dengan cinta pada manusia biasa yang akhlaknya tak semulia Rasulullah.