Perempuan

        Perempuan adalah makhluk Allah yang lembut, cantik, indah, dan menawan. Lemah nampaknya, tapi dia sesungguhnya keras, dan sanggup melakukan apapun untuk mencapai tujuannya. Dengan kecantikannya, kelemahannya, kelembutannya, dan dengan rayuannya, begitu banyak laki-laki yang akhirnya jatuh ke dalam pelukannya. Perempuan yang tidak baik adalah racun, dan ia akan menghancurkan apa pun. Karena itu, tugas laki-lakilah menjaga perempuan, menjadikannya sebagai seorang perempuan yang sholehah, yang baik, perempuan yang tidak menyalahi kodratnya. Perempuan yang melakukan tugasnya sebagai seorang perempuan, sebagai pendamping suami, pendidik anak-anak, dan pengatur segala urusan rumah tangga.



          “… Perlakukanlah perempuan dengan baik. Perempuan telah diciptakan dari tulang rusuk, dan yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah bagian atasnya. Jika engkau (lelaki) mencoba meluruskannya (tanpa kasih sayang) maka engkau akan mematahkannya, dan jika engkau membiarkan apa adanya (tanpa dikendalikan) maka ia akan tetap bengkok. Jadi perlakukanlah perempuan dengan baik.(HR. Shahîh Muslim)

         Perempuan sebagai pendamping suami, bukan sebagai bawahan, bukan sebagai budak dan hamba sahaya laki-laki. Perempuan adalah mitra, adalah patner laki-laki. Mengapa perempuan adalah mitra karena perempuan diciptakan dalam kesejajaran dengan laki-laki. Perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki. Perempuan tidak diciptakan dari tulang kaki laki-laki untuk menjadi bawahan dan untuk direndahkan. Perempuan juga tidak diciptakan dari tulang kepala laki-laki sehingga tidaklah menjadi atasan yang harus selalu ditinggikan. Perempuan adalah sama sebagai manusia yang kadang butuh nasehat, butuh bimbingan, dan butuh teguran ketika dia lupa dan lalai, bukan untuk dibiarkan berbuat sesukanya. Perempuan juga adalah makhluk yang lembut yang butuh kasih sayang, bukan makhluk yang ingin merasakan kekerasan dan kekasaran. Laki-laki yang bisa disebut laki-laki yang sebenarnya adalah laki-laki yang mampu memperlakukan perempuan dengan sebenarnya, sebagai perempuan terhormat, mungkin sebagai sahabat dan teman.
       Perempuan sebagai seorang ibu, sebagai pemberi kasih dan sayang dalam keluarga. Dalam pelukan kasihnya, anak-anak merasakan kasih sayang yang sesungguhnya, kehangatan yang sebenarnya. Mungkin terkadang seorang ibu akan marah kepada anak-anaknya, tapi tak pernah dengan kebencian. Mungkin seorang ibu pernah mengeluh ketika perkembangan anak-anaknya tak sesuai dengan harapannya, tapi tak pernah ingin membandingkan. Seorang ibu selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, apapun, bahkan nyawanya sekalipun.