MAKSIAT

Maksiat sesuatu yang mungkin tak pernah terasa telah begitu sering dilakukan. Ketika maksiat itu telah menjadi suatu kebiasaan, ia akan begitu sulit dihentikan. Maksiat akan terus mendorong, mempengaruhi, merayu agar kembali melakukan. Dengan kembali melakukan maksiat, seolah-olah akan mendapatkan sebuah kebahagiaan, padahal kebahagiaan itu hanyalah sebuah kepalsuan. Tidak pernah, tidak pernah sedikitpun akan merasakan kebahagiaan, kecuali rasa penasaran, dan ingin melakukan maksiat itu lagi. Astaghfirullah.

Bermula dari hal yang sepele sekali, tiba-tiba maksiat itu telah merajai hati. Membuat lupa akan hakikat  sebenarnya dari penciptaan diri. Dalam Q.S. Adz Dzariyat ayat 56, Allah SWT berfirman : Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, kecuali hanya untuk beribadah kepada-KU.artinya Allah telah menentukan bahwa manusia diciptakan tidak lain adalah untuk menyembah Allah, Robb pencipta manusia dan seluruh alam.

Bagaimana akhirnya maksiat tiba-tiba menjadi sangat mengerikan efeknya terhadap seluruh kehidupan manusia. Awalnya mungkin hanya dari pandangan mata yang tak akan pernah mengira bahwa itu akan menjadi sebuah bahaya besar pada akhirnya. Pandangan mata yang akhirnya menyebabkan timbulnya keinginan. Dari pandangan yang hanya sepele tiba-tiba selalu terbayang dan menimbulkan lintasan-lintasan dalam pikiran. Pikiran hanya tertuju pada apa yang diinginkan, pada apa yang terlihat, sehingga angan-angan selalu pada apa yang dipikirkan. Selalu berangan, ingin selalu bersama, ingin melihatnya, ingin mendengar suaranya, ingin tertawa bersamanya.

Ketika angan-angan hanya pada yang diinginkan, maka tak ada lain yang akan dilakukan adalah mengatakan apa yang selalu diangan, mengatakan apa yang diinginkan. Astaghfirullah. Seandainya saja mata ini telah dijaga, pikiran difokuskan hanya pada Allah, dan lidah telah dibentengi dari hal-hal tidak berguna, dari kata-kata tidak bermanfaat, insya Allah maksiat itu tidak akan pernah terjadi.