RINDU

Rasanya sudah lama sekali tidak kulihat blog ini, tak sempat menuliskan sebait katapun yang selalu ingin kuungkapkan. Tak sempat lagi menuangkan rangkaian perasaan yang selalu memunculkan perasaan bahagia, tapi juga sedih, sepi, perih, pilu, bahkan tangis.

Aku tak juga mengerti, mengapa harus kurasakan kerinduan ini pada seseorang yang tidak pernah mengingatku, pada seseorang yang telah meninggalkanku tanpa menjawab tanyaku, tanpa menjawab salam rindu yang selalu kukirim pada angin yang terus berlalu. Yang terus membiarkanku dalam seribu tanya tentang apa yang harus kulakukan untuk merealisasikan rinduku, bahkan satu kata 'lupakan aku' pun tak juga kau kirim padaku. Apakah akan kau biarkan aku terus dalam harapku, karena takutmu menyakitiku, karena kau mengerti bahwa kau adalah belahan hatiku yang akan membunuhku jika harus melupakanmu.

Aku telah terlanjur merasakan damainya bernaung dalam hatimu, terlanjur merasakan lembutnya tatapan matamu, terlanjur merasakan indahnya mencintaimu...............Aku tak sanggup jika kuharus melepaskan itu semua. Perih, perih sekali ketika kusadari semua yang kurasakan hanyalah kepalsuan, kebahagiaan yang semu. Sakit yang pernah kurasakan terasa lebih menyakitkan karena aku pernah merasakan bahagianya dihargai olehmu, nyamannya diterima olehmu seperti apa adanya aku, dengan segala kekuranganku yang masih wajar menurutmu.

Aku sadar aku memang tak pernah pantas mencintaimu, bahkan seharusnya tak pernah boleh berani untuk menyayangimu, untuk merinduimu, untuk mengharapkanmu, apalagi berani bermimpi berjalan disampingmu. Mungkin memang karena lemah dan hinanya aku sehingga aku harus pernah merasakan paksaan, perlakuan kasar, kemarahan, dan ancaman dari seseorang yang seharusnya selalu melindungiku, seseorang yang seharusnya menyayangi dan menghargaiku.Tapi mengapa semua pengharapan itu jatuh pada dirimu. Mengapa harapan untuk bisa lepas dari kemarahan dan kekerasaan itu kujatuhkan padamu untuk menolongku. Maafkan aku telah melibatkanmu dalam perasaanku.

Ingin sekali bertemu, ingin bicara, ingin melihat, ingin tahu keadaanmu, salahkah aku, dosakah aku, bukankah aku tak pernah meminta rasa ini, tak pernah ingin cinta ini, tak pernah pernah mau rindu ini, tak pernah rela tangis ini. Mengingat dirimu saja, air mataku sudah mengalir, aku rindu..............

Harusnya aku relakan engkau dengan kebahagiaanmu, dengan cintamu, dan aku sadari itu bukanlah aku. Mungkin sekarang kau sedang menikmati kebersamaanmu dengan seseorang yang sangat berarti buatmu, yang membuat matamu bersinar bahagia, membuat wajahmu malu-malu ketika membicarakannya, yang selalu membuatmu tersenyum ketika mengingatnya. Harusnya aku bisa bahagia, karena kau telah temukan kebahagiaanmu dengannya, sehingga kau tak pernah ingat aku lagi, ingat sekeping hati disini yang selalu merindukan perjumpaan denganmu, mengharapkan pertemuan kembali denganmu.

Ya Allah, ijinkan aku mencintai-Mu saja. mencintai orang -orang yang mencintai-Mu, dan ijinkan aku hanya mencintai segala sesuatu yang membuatku semakin mencintai-Mu. Jangan biarkan rasa cinta yang Kau berikan padaku, kuberikan pada orang yang tak pernah pantas untuk kucintai. Hanya Engkau Ya Robb, yang selalu akan menerima cintaku.