Mencari orang tua untuk anak

Baca artikel di salah satu tabloid yang berjudul 'Nak, Ini Mama Barumu', saya jadi teringat dengan salah satu acara tv yang beberapa bulan lalu pernah saya tonton. Bukan sebuah program favorit sebetulnya, cuma karena konstentannya seorang duda dengan anak satu yang menceraikan istrinya karena menurutnya istrinya tidak bisa dan tidak mau mengurus anaknya, makanya saya jadi tertarik untuk meneruskan menonton acara tersebut. 


Konstentan itu ikutan acara 'take him out' , nama acara di tv tersebut, adalah dalam rangka mencari seorang ibu buat anaknya. Jika saya menyebut salah satu acara di tv ini, bukan dengan keinginan untuk mengomentari bagus atau tidaknya acara tersebut, tapi lebih ke personal/orang-orang yang mengikuti acara tersebut. Dan sampai terakhir saya menonton acara tersebut, saya melihat ternyata masih ada orang yang lebih menyanyangi anaknya ketimbang memikirkan kepentingan pribadinya. Pada segmen terakhir, ada dua orang wanita yang akhirnya tetap bertahan memilih sang duda. Yang pertama seorang yang cantik, masih muda berumur 23 tahun, berambut panjang, masih sendiri, dan dia mau menerima kehadiran sang anak. Yang kedua, seorang janda dengan tiga anak, tidak begitu cantik, dengan usia yang lebih tua dari sang duda. Sesuatu yang mengejutkan kemudian, ketika tebakan saya salah, sang duda ternyata memilih sang janda dengan tiga orang anak daripada memilih seorang wanita cantik yang masih sendiri. Sungguh, saat itu saya merasa sangat kagum dengan orang tersebut, tanpa saya tahu kepribadian dia yang sebenarnya.

Setelah menonton acara tersebut, pandangan saya tentang laki-laki secara umum berubah. Ternyata tidak semua laki-laki ketika mencari seorang istri hanya mengedepankan fisik, hanya mementingkan kecantikan, keperawanan, dan status sosial. Lebih dari itu, kebahagiaan anak adalah segala-galanya. Ketika anak bahagia, maka kebahagiaan itu akan jadi kebahagiaan tersendiri bagi orang tua.

Abu Hasan Al-Mawardi dalam Kitab Nasihat Al-Muluk mengutip perkataan Umar bin Khattab tentang memilih istri yang baik.   “Hak seorang anak yang pertama-tama adalah mendapatkan seorang ibu yang sesuai dengan pilihannya, memilih wanita yang akan melahirkannya. Yaitu seorang wanita yang mempunyai kecantikan, mulia, beragama, menjaga kesuciannya, pandai mengatur urusan rumah tangga, berakhlak mulia, mempunyai mentalitas yang baik dan sempurna serta mematuhi suaminya dalam segala keadaan.”. 

Seorang istri yang baik akan menjadi seorang ibu yang baik buat anak-anaknya, karena itu memilih istri adalah lebih diutamakan untuk memenuhi hak anak-anaknya. Seorang wanita yang rela mengandung anaknya, melahirkannya, merawatnya, mengasuhnya, dan mendidiknya dengan pendidikan agama dan kemuliaan akhlaknya. Seorang ibu yang demikianlah yang bisa menghasilkan generasi robbani yang akan membuat kebaikan untuk umat ini.

Tentang memilih seorang istri, Rasulullah telah memberikan pedoman tentang syarat utama dari seorang wanita apakah dia layak menjadi seorang istri sekaligus menjadi ibu buat anak-anaknya nanti. Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, “Wanita dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka, ambillah wanita yang memiliki agama (wanita shalihah), maka kamu akan beruntung.” (Bukhari dan Muslim)

Rasulullah saw. bersabda, “Tidakkah mau aku kabarkan kepada kalian tentang sesuatu yang paling baik dari seorang wanita? (Yaitu) wanita shalihah adalah wanita yang jika dilihat oleh suaminya menyenangkan, jika diperintah ia mentaatinya, dan jika suaminya meninggalkannya ia menjaga diri dan harta suaminya.” (Abu daud dan An-Nasa’i)

Mengapa wanita  yang memiliki agama yang lebih diperlukan dari seorang wanita sebagai syarat utama untuk menjadi seorang istri? Karena hanya wanita yang memiliki agamalah, wanita yang shalihahlah yang takut kepada Allah. Dia akan selalu berusaha menyenangkan suaminya, tidak akan pernah berani menentang dan tidak mematuhi perintah suaminya, selalu taat, selalu menjaga diri dan harta suaminya ketika suaminya tidak ada. Dan satu lagi yang menurut saya cukup penting, dia tidak akan pergi kemanapun tanpa izin dari suaminya, bahkan untuk melakukan suatu ibadah yang sunnah sekalipun.

Sebelum mencari pasangan yang terbaik untuk kita dan anak-anak kita, ada baiknya kita lihat kembali firman Allah SWT dalam Q.S. An Nur ayat 26 "........wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula), ......". Dan kita harus kembali introspeksi diri apakah kita telah menjadi seorang yang baik, sehingga kita pantas mendapatkan pasangan yang baik pula. Kita sama-sama perbaiki diri, semoga kita akan mendapatkan pasangan yang terbaik yang akan menghantarkan kita ke syurga-Nya yang maha luas dan menjadikan dunia ini juga seindah syurga. 

Indahnya hidup dengan seseorang yang akan selalu mengingatkan tentang Allah. Yang akan selalu berusaha bersama meraih ridho-Nya.  Selalu sabar dalam taat kepada-Nya. Semoga semua akan terjadi kepada orang-orang yang baik, dan yang selalu berusaha menjadi baik. Tiada seorang manusia pun yang tahu takdir yang berlaku, kecuali Allah SWT sendiri. Maha Suci Allah atas segala prasangka hamba-Nya. Jadikan hamba orang yang selalu berusaha menjadi orang yang baik. Amin.