Sedih

Jika aku bisa menggambarkan bagaimana rasa sedih yang sebenarnya, mungkin aku bisa membuat orang yang saat ini sedang berbahagia menjadi menangis, bisa membuat orang yang saat ini sedang tertawa menjadi berduka. Terlalu susah untuk menggambarkan rasa ini, tapi hatiku rasa ingin keluar dari tubuhku, mencari bahagianya sendiri. Ada sakit yang kurasa.

Ketika aku telah mempercayakan seluruh kehidupanku pada seseorang, seluruh kebahagiaan, kebebasan, dan cinta telah kuikat menjadi satu, dan kupersembahkan untuknya. Aku telah berusaha menerima dia dengan segenap hati dan seluruh perasaaku. Wajar menurutku jika kemudian aku berharap dia akan rela berkorban apapun demi kebahagianku, demi hidupku, dan demi anak-anak yang kemudian akan lahir dari hubungan kami. Salahkah hubungan ini yang telah dibina bertahun-tahun.Dimanakah cinta yang seharusnya ada, dimanakah kerelaan berkorban, dimanakah keikhlasan itu. Semua seolah telah pergi, dan tidak ada lagi yang tertinggal, kecuali keegoisan dan keangkuhan.

Bagiku, janji adalah sebuah komitmen yang harus dipenuhi, dalam keadaan bagaimanapun, tak ada alasan untuk tidak memenuhinya.Ketika janji telah terucap maka pada saatnya harus ditunaikan. Janji bukan cuma sebuah topeng yang dibuat untuk menutupi kedok sebenarnya dari sebuah kebohongan. Untuk apa membuat janji jika memang tak pernah ada niat untuk memenuhinya, hanya akan membuat sakit orang yang diberi janji. Sebuah janji adalah sebuah harapan bagi orang yang diberi janji, dan ketika janji itu tidak terrealisasi, maka kesedihan dan perasaan dibohongi membuat diri merasa tidak dihargai, merasa didustai.

Hati dan perasaan yang telah kupersembahkan seutuhnya, aku tak mengerti mengapa kemudian bisa berpaling, dan berpindah kelain hati. Hati ini telah begitu sering kecewa, dan tak mampu lagi menetap lebih lama. Tapi aku juga tak cukup punya keberanian untuk memutus hubungan ini. Aku telah berkomitmen untuk menjalani hubungan ini, walau mungkin sekarang tak ada lagi cinta. Hubungan ini sekarang tak lebih dari sebuah pengorbanan dan pembelajaran tentang keikhlasan, tentang kesabaran dan kerelaan mengalah, menjalani hari-hari dengan penuh kepatuhan, sedang hati dan jiwaku telah melayang pergi mencari bahagianya sendiri.

Aku tak tahu sampai kapan semua akan berhenti. Kapan secercah kebahagian itu akan berpaling kepadaku, membawa kembali hati dan cintaku. Membawa jiwa dan ruhku agar aku bisa kembali hidup, untuk menjalani hidup yang sebenarnya tanpa sebuah keterpaksaan.Aku masih ingin menunggu, karena aku masih menyimpan harapan.