Sendiri

Aku tak ingin lagi sendiri
Tak ingin lagi merasa sepi
Tak ingin lagi tak ada yang peduli
Karena itu kuingin engkau ada di sini

Rasa

Ketika hati tak lagi mampu bicara
tentang rasa yang ingin diungkapkan
Ketika bibir tak lagi mampu bersuara
tentang sedih yang ingin dikatakan.

Aku sedih........
Aku tak ingin berpisah darimu walau sesaat pun.

Ah.........Kangen

Kangen adalah kerja hati. Ketika hati terasa sepi, hampa, seolah dunia ini tiada lagi indah, hati terasa perih dan teriris, sakit, dan tanpa disadari air matapun jatuh menetes. Tanpa diharap air matapun turut berempati atas derita hati. Diri merasa begitu lemah, tak punya daya, tak punya kekuatan lagi untuk mampu bertahan. Tangis demi tangis tak juga mampu menyembuhkan rasa rindu. Pergi ke tempat keramaian tidaklah menjadikan hati merasa ramai, justru menjadikan diri ini benar-benar sendiri, tiada lagi mau peduli, tiada lagi mau berkawan.

Ya Allah

Ya Allah
Ketika Kau masukkan rasa cinta di hatiku
Aku tahu tidaklah Engkau inginkan keburukan untukku
Karena itu biarkan rasa cinta ini hanya untuk orang yang halal aku cintai
Hanya untuk orang yang Engkau Ridhoi bila aku cintai

Adikku Sayang................

Aku baru tahu kalau ternyata kamu masih mau baca blog ini. Aku malu sebenarnya karena semua isinya tentang kamu. Sejak punya blog ini, aku jadi terbiasa menumpahkan semua perasaanku disini. Sebenarnya ini bukan blog. Ini adalah buku harianku yang pindah. Dulu, kalau punya masalah paling aku simpen di draft di hpku, cuma tulisan singkat tapi cukup melegakan. Sekarang nulis di hp yang kecil itu tidak cukup bisa mencurahkan semua perasaanku.

My Birthday

Hari ini umurku bertambah, semakin tua. Dan sampai sekarang belum satu orang pun yang memberi ucapan selamat ulang tahun padaku. Aku memang sedang tak ingin menerima ucapan apa-apa. Aku sesungguhnya hanya menginginkan dia. Dia, yang tak boleh aku cintai. Ketika rasa ini semakin bertambah besar, menjeratku, dan aku semakin tak bisa lepas darinya. Aku hanya tak ingin mengganggunya lagi. Aku tak ingin membuatnya merasa bersalah atas segala perasanku.

DIA

Ada yang ulang tahun hari ini. Pengen godain sebenarnya. Tapi gak berani. Sudah dikerjain sih, dimintai tolong ngerjain returnya dari BRI. Biarin hari ini dia kerja, aku nulis di blog aku hehehe. Tapi.......... gak tega juga. Mana mungkin aku tega nyuruh dia kerja, sementara aku santai. Aku emang udah gila. Kalo tiap hari isi blog ini cuma tentang dia. Apa dia gak ngerasa ya? biarin aja, dia juga kan gak ada hubungan apa-apa sama aku. Cuma hubungan adik kakak, yang gak lama lagi juga bakal dia lupa.

Mengapa?

Hatiku terasa hampa sekali. Pekerjaan menumpuk, tapi ku sungguh tak mampu menghilangkan ingatanku tentang dia. Mengapa perjuanganku melupakannya begitu susah. Mengapa aku selalu ingin menghubunginya, ingin tahu tentang dia.Mengapa sebagian hatiku rasanya pergi bersamanya. Mengapa air mataku pun rela mengalirkan isinya dan menetes di ujung mataku. Mengapa seluruh tubuhku ikut-ikutan mengiyakan pernyataan hatiku bahwa aku merindukannya tanpa memperdulikan rasa maluku.

Hari ini

Kembali ingin kumurnikan niatku. Kembali ingin kusucikan hatiku. Kembali ingin kukembalikan semua harapku, hanya pada-Mu Ya Robb. Ingin kuputus mata rantai rindu ini yang sejak pagi telah kususun dengan sempurna di hatiku. Ingin kupatahkan semua harapanku akan perjumpaan dengan seseorang yang telah memporak porandakan hatiku, membuat hatiku galau selalu.

Tangis itu

Akhirnya untuk pertama kali setelah selama enam hari berhalangan memuja-Mu, mengadu pada-Mu, akhirnya sholat ashar ini menjadi ajang pengaduanku. Lama sekali rasanya Ya Allah aku tidak menemui-Mu. Dan untuk kesekian kalinya, dialah yang menjadi imam sholat ashar kali ini (semoga dia tidak lagi membaca blog ini). Sungguh, Ya Allah, maafkan aku sekali lagi aku memohon semoga Kau jadikan dia imam untukku. Ampuni aku Ya Allah berani memohon sesuatu yang sangat tidak pantas untukku, berani memohon sesuatu diluar takdir-Mu. Aku tidak pernah ingin menentang takdir-Mu Ya Allah.

Aku harus Sadar Siapa Aku..............

Perasaanku campur aduk. Aneh. Aku sungguh merasa tak nyaman dengan keadaan ini. Aku benci dengan diriku. Ingin marah, tapi tidak ada yang salah, dan tidak  ada yang bisa disalahkan. Karena memang semuanya salahku sendiri. Aku yang memulai semuanya, dan aku harus tahu diri jika semuanya harus selesai. Apa gunanya lagi berharap sesuatu yang pasti tidak akan pernah bisa dicapai. Harapan yang memang tak perlu ada.

 

Popular Posts

Text