Sayang Seorang Ibu


Ibu, manusia mulia yang diciptakan dengan penuh kelembutan., penuh cinta dan kasih, kerelaan berkorban apapun untuk anak si buah hati.  Yang dari rahimnya, lahir  anak-anak yang suci, bersih, tanpa dosa. Dengan tangannya yang penuh kasih lahir manusia-manusia mulia.

Sejak si kecil masih bersemayam dalam harim, seorang ibu telah merasakan betapa kasih itu telah hadir, menciptakan sejuta rasa yang tak mampu diterjemahkan dalam kata. Ibu telah berusaha memberikan semua yang terbaik, memberikan vitamin, makanan bergizi, dan belajar semua pengetahuan yang akan berguna untuk anak. Belajar segala teknik agar bisa melahirkan normal agar si kecil tidak merasa sakit. Menstimulasi payudara agar si kecil langsung merasakan nikmatnya ASI begitu ia lahir.

Tapi kenyataan tak selalu sesuai dengan keinginan dan harapan. Ketika tiba saatnya akan melahirkan, si kecil tak juga bisa keluar. Kontraksi dengan rasa sakit yang luar biasa telah ditahan selama lebih dari 12 jam, tapi si kecil tetap tak bergerak. Tak ada pilihan lain, demi menyelamatkan anak, ibu rela perutnya dibelah, disobek, diiris, yang pasti akan meninggalkan rasa sakit yang lebih menyakitkan.

Proses itu telah berlalu. Si kecil kini telah terbaing diatas dada ibu. Dengan kasih sayang yang mengalir diantara sentuhan kulit itu, bayi itu bergerak mencari puting ibunya. Dia menjilat kulit ibunya, mencari dan terus mencari. Keringat ibu adalah kuman yang baik yang akan membantu melancarkan pencernaan bayi. Bayi itu mendapatkannya, dia menghisapnya, tanpa putus asa. Hanya sedikit sekali yang dia dapat. hanya lebih kurang 3 ml dari waktu satu jam yang telah dia habiskan untuk terus menghisap. Subhanallah, itu sudah cukup buat di. dia tidak membutuhkan banyak, dia hanya membutuhkan kolostrum dari ibunya agar ia mempunyai kekebalan terhadap penyakit. Allah telah menciptakannya dengan kemampuan bertahan selama 2 hari tanpa makan dan minum apapun. Dia hanya butuh kasih sayang dari keluarganya, terutama dari ibunya.

Kasih sayang seorang ibu tak akan  pernah hilang, tak akan pernah terganti dengan kasih sayang yang lain.